Kelapangan

Al Insyirah
(Kelapangan)
Surah ke – 94

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?

وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
dan Kamipun telah menurunkan bebanmu darimu,

الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ
yang memberatkan punggungmu,

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu?

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain,

وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

-------

Pagi ini di tengah gemuruh hati yang sedang tak karuan (entah karena memang lagi 'waktu'nya atau memang selalu bergemuruh akhr-akhir ini), aku tiba-tiba teringat surah Al-Insyirah ini.

Waktu Bapak baru berpulang, Ika sering sekali baca surah ini kalau hatinya lagi galau, dan merasa can't make it..

Hari ini entah kenapa aku juga berpikir seperti itu, I can't make it lagi nih. Sedih ingat rasa rindu yang tak kunjung terobati, Sedih karena seperti semua yang telah aku lakukan tak ada hasilnya, Sedih karena kayaknya yang aku rindukan pun bahkan tidak perduli, Sedih karena begitu banyak beban dalam hati, Sedih karena masa lalu, Sedih aja.

Di tengah sedihku itu, mungkin Allah SWT mengingatkan aku akan ayat-ayat ini, karena hati tiba-tiba tergerak untuk membacanya lebih dalam. Aku menangis.

Aku menangis karena Allah SWT memberikan aku secercah harapan lagi. Aku menangis karena Allah SWT menyuruh aku untuk pasrah dan ikhlas karena sesungguhnya di balik semua sedih ini, akan ada kemudahan.

Kemudahan dalam bentuk apa, entah lah, Wallahu alam. Tapi aku yakin, itu akan membuat hatiku lapang lagi dan bibirku tersenyum kembali.

Amin.