Belanja Iklan Semester I/2008 Tertinggi dalam Tiga Tahun

Dari Media Indonesia

JAKARTA--MI: Belanja iklan semester I tahun ini tercatat paling tinggi selama tiga tahun terakhir, sebesar Rp19,56 miliar atau tumbuh 24% dibanding periode sama tahun lalu.

Iklan terbesar berasal dari sektor telekomunikasi yang bersaing ketat dengan otomotif.

Yang menarik, kali ini belanja iklan pemerintah terkait penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan presiden (pilpres) terlihat melonjak hingga 79%, sebesar Rp769 miliar. Padahal tahun lalu, belanja iklan pemerintah tercatat hanya sebesar Rp429 miliar.

Manajer Senior Pengembangan Bisnis lembaga riset Nielsen Media Research Maika Randini mengungkapkan hal tersebut, dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (11/8).

"Belanja iklan pada semester I/2008 memperlihatkan adanya perubahan pola belanja dalam tiga tahun terakhir. Pertumbuhan belanja iklan terbesar terjadi pada 2004 sebesar 50% ketimbang 2003," kata Maika.

Pada 2005, belanja iklan tumbuh 13% dan naik menjadi 15% pada 2006. Tahun selanjutnya, belanja iklan tumbuh 16% dari Rp13,6 miliar (2006) menjadi Rp15,8 miliar (2007).

Nielsen mencatat, belanja iklan di sektor telekomunikasi semester I/2008 mencapai Rp1,9 triliun atau tumbuh 57%, dibanding periode sama 2007 sebesar Rp1,2 triliun. Di posisi kedua, industri otomotif dilaporkan mengeluarkan dana sebesar Rp848 miliar atau naik 20% untuk belanja iklan mereka.

"Otomotif terlihat sedikit mengerem belanja iklan pada semester kemarin. Mungkin belanja iklan akan difokuskan pada semester II/2008," terangnya.

Di sektor telekomunikasi, belanja iklan tertinggi dikeluarkan oleh PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) dengan jumlah Rp139 miliar atau naik 219% dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp44 miliar.

Di belakangnya, produk telekomunikasi andalan Bakrie Group yakni Esia tercatat mengeluarkan belanja iklan sebesar Rp131 miliar atau naik 57% dibanding tahun lalu yang hanya Rp83 miliar.

Belanja iklan terbesar ketiga ditempati oleh Indosat dan Telkom Flexi di urutan keempat."Telkomsel sendiri menurunkan anggaran belanja iklannya hinga 21% sebesar Rp85 miliar. Padahal tahun lalu Telkomsel membelanjakan Rp108 miliar untuk iklan di sejumlah media," urainya.

Secara keseluruhan, kata Maika, pengiklan masih memfavoritkan media televisi sebagai tempat mereka beriklan. Televisi tercatat mengumpulkan 62% pangsa pasar iklan, pada semester I/2008. Nilainya mencapai Rp12 triliun.

"Sementara media cetak hanya memperoleh pangsa pasar 34% dan majalah 4%," tandasnya.(Zhi/OL-2)

Comments

Popular posts from this blog

Mengenang Bapakku (21 Juli 1950 - 20 September 2004)

An intro about Mom's cancer

The Wedding (The Invitation Part II)